UMMI TIDAK RELA SAYANG, KEMBALIKAN ACARNYA !


"Tak seorang pun yang ada dihatiku" lantunan biduawan cetar menghibur acara nikah. Sungguh, saya tidak tahu siapa yang duduk di pelaminan. Satu - satunya informasi yang ada di kepala adalah istri tak sempat masak. Jadi siang ini, makan siangnya di pesta. 

Bersama istri, saya menggantikan ayah menghadiri perjamuan nikah. Tempat ini begitu asing, hanya satu dua orang yang saya kenal.


Puluhan orang lalu lalang berpayung tenda biru. Semua tersenyum nan hangat bercengkrama. Kedua mempelai yang berpakaian adat bugis, terlihat anggun menyalami para tamu undangan.

Saya mungkin satu-satunya undangan yang gagal fokus. Sedari tadi mata saya teguh menatap senyum istri juga rendang di atas meja. Disampingnya berjejer sup, kari ayam,ikan bakar dan acar. What...acar. Kebetulan, siang sepanas ini paling nikmat menyantap nanas and the gank.

Tanpa menunggu komando istri, tangan saya begitu terampil menari diatas meja makan. Target utama adalah acar.

Saya segera mengambil tempat duduk yang aman bersama istri. Aman dari asap rokok tentunya. 

"Bi...ini makan acarnya. Ummi lagi hamil. Nda bisa makan nanas" istri saya bersiap memberikan nanasnya.

"Jangan mi...,saya uda kenyang" sambil mendekatkan piring ke istri.

Alhamdulillah, jatah nanas bertambah. Tak sampai 7 menit, piring penuh nanas itu habis saya lahap. Nanas yah, bukan piringnya.

"Nanas itu cuma mitos sayang. Saya sudah nonton di dokter OZ. Malah, dibutuhkan untuk ibu hamil" tangan saya menjamah es buah.

"Apa...kenapa tidak bilang dari tadi. Ummi tidak rela sayang, kembalikan acarnya ! Ummi juga pengen makan nanas" wajah cute itu cemberut manja.

Saya tersenyum menang.

Biduawan digantikan biduwanita. Mawar tumbuh bersemi indah di taman hati. Kan ku jaga, kusirami agar tetap mewangi. Aku tak mau kehilangan dirimu" begitu dendangnya.

FREE WRITING,

Perjamuan tak dikenal. 02.14 PM, 27 july 2016


Share:

0 komentar