SYUKRAN, MONROE!
Kalau tidak salah, marlyn monroe
pernah berkata "anak yang kurang mendapat kasih sayang ayah, akan mencari
mencari kasih sayang ayahnya dari ranjang ke ranjang lelaki lain"
Melihat pola pergaulan anak muda
sekarang, saya merasa ngeri bercampur pilu. Baru baru ini koran lokal
mewartakan tindak perkosaan seorang guru ngaji di Buton tengah. Korbannya
adalah anak yang kebetulan masih bersebelahan rumah. Di Buton selatan, seorang kakek
tega memperkosa cucunya sendiri. Edannya, tindak bejat itu telah digarap selama
dua tahun. Di sekolah unggulan kota baubau santer terdengar foto ciuman dan
kasus aborsi. Eh, bocah ingusanpun tak mau ketinggalan, dengan gilanya mereka
melakukan tindakan tak senonoh di dalam kelas di sekolah dasar negeri wilayah
lamangga.
Berita diatas hanya contoh kecil
dari kekerasan seksual yang terjadi di Buton raya. Saya yakin masih banyak
kasus lain yang tak disentuh media. Tak salah jika hari ini kita katakan negeri
khalifatul khamis darurat kekerasan seksual pada anak.
Lalu bagaimana peran pemerintah hari
ini? Tanya ama bebek nungging di acara ulang tahun kota Baubau.
Jaman se edan ini, salah besar jika
kita mempercayakan pendidikan akhlak pada sekolah. Sungguh kerangkeng yang
namanya sekolah itu jauh dari harapan ikhwal penempaan karakter. Tinimbang
mengharap sekolah, mari kita mulai pembenahan sikap dan mental anak kita dari
rumah.
Seperti yang dikatakan monroe di
awal, ayah punya peran vital di rumah. Elly risman (pakar psikologi anak) telah
lama mewanti wanti tentang keber'ada'an ayah dalam pendidikan. Banyak anak
punya ayah tapi tak ber'ayah'. Padahal, peran otak kiri ayah sangat menentukan
perkembangan kecerdasan anak.
Anak perempuan yang tak punya pengalaman
kasih sayang ayah, susah membedakan mana dekapan ayoman dan mana sentuhan nafsu
lelaki. Sebenarnya, pelajaran dasar ini sudah sangat diperhatikan oleh agama.
Islam menjaga tingkah laku wanita dalam pergaulan, termasuk sentuhan lelaki
yang bukan muhrim.
Kehilangan sosok ayah juga membuat
anak perempuan mencari 'ayah-ayah' lain di luar. Lahirlah wujud 'ayang ayang'
baru. Pada tingkat yang lebih profesional, tak sedikit lelaki bejat
berkamuflase dalam hubungunan 'kakak adek'. Kakak ketemu gede alias kakak tapi
mesra. Modus seperti ini sering kita temukan di organisasi pelajar, termasuk
organisasi intra sekolah.
Siapa yang rentan klepek-klepek oleh
tipu daya lelaki?
Wanita yang kurang dekat dengan
ayahnya ; Wanita yang tak dibekali otak kiri (prinsip hidup dan kemampuan
menganalisis) dari ayahnya ; Wanita yang jarang berbagi apapun dan tak menjadi
sahabat ayahnya ; Wanita yang memiliki ayah, namun ayahnya hanya sibuk mencari
nafkah dan menanggalkan peran pendidikan di rumah.
Bagaimana dengan anak lelaki?
Sebagai papa muda yang beranak
husain, kegelisahan saya masih sama. Zaman teknologi sekarang ini, predator
kelamin sudah makin menjadi jadi. Tak peduli jenis kelamin, jika ada
kesempatan, langsung 'hap' dilahap. Tak sedikit 'homo sapiens' yang berevolusi menjadi
'homo sejati'.
Sepertinya kita harus berterima
kasih pada monroe untuk petuahnya tentang peran ayah. Terlepas dari icon yang
melekat pada dirinya, monroe memperingatkan kita akan bahaya kelalaian orang
tua. Sungguh, anak tak hanya butuh asupan perut, tapi juga santapan akal dan
hati untuk kehidupan jiwanya.
09.41 PM 26 AUGUST 2016
FREE WRITING
Tags:
CURHAT PAPA MUDA
0 komentar