KETIKA AMARAH MENJADI CINTA


"Abi, mau? Kelapanya enak. Mari ummi suap"
Jangan sayang, kegenitan kita mendzolimi kaum jomblo. Romantis disela kesendirian orang lain adalah dosa sosial. Bisa saja ada jomblo yang rapuh jiwanya lagi menatap kita. Bisa jadi dia mengutuk diri sambil memamah kelapa lengkap dengan tempurungnya. Just kidding mas bro! jangan disila ke hati.

Pagi ini papa muda hanya ingin berbagi satu hal ; cinta. Cinta lagi cinta lagi, tak ada tema yang lain yah! Lha, ini kan masih pagi. Tak elok mengupas yang berat-berat. Mari ceriakan pagi dengan dialog bersama hati.
Apa beda cinta dan sayang? Apa sayang itu sudah cinta atau tak ada cinta yang tak didahului rasa sayang?
Percaya tidak, kalau cinta bisa merindu dengan amarah. Pun bisa jengah dengan kasih sayang?
Kasih sayang yang tidak pada tempatnya bisa mengundang durja. Sedangkan amarah yang adil, melahirkan keagungan.
Wah makin berat nih pembahasan. Tenang, mari kita kupas setajam silet. Ternyata, ada kasih sayang yang menghinakan, kapan? Ketika kasih sayang menanggalkan kesucian. Pernah lihat orang yang berkasih sayang dalam zina. Yang menggelorakan rasa namun abai dengan kehormatan diri. Pada posisi ini kasih sayang bukanlah wujud cinta.
Lalu bagaimana amarah yang melahirkan keagungan? Pandanglah lelaki yang cemburu pada wanita yang lalai ikhwal kehormatan. Itulah wujud cinta. Lelaki yang tak mengobarkan amarah ketika melihat saudari muslimahnya terjerambab dalam zina, kecintaannya (baca : iman) dipertanyakan.
Sederhananya, cinta adalah amarah dan kasih sayang dalam wujud yang proporsional. Kadar proporsionalnya di tilik dari syariat, sebagai wujud kepasrahan pada sang pemilik cinta.
So, setiap pecinta mesti cerdas. Harus bisa menentukan kapan berkasih sayang dan marah. Bukankah wanita yang dicolek-colek oleh jomblo ababil harus menghujam kepalan amarah. Tak boleh berlemah lemah demi kasih sayang pada sesama.
Berbeda dengan istri yang dicolek suami. Meski mau marah, sang bidadari wajib meluluhkan hati. Tak boleh mencak-mencak dan membuat suami gelisah semalaman.
Ah, adegan ini terlalu vulgar. Don't try this at home if you are not married . Mari sejukan hati bersama es kelapa muda.

FREE WRITING
08.21 AM, 13 AUGUST 2016


Share:

0 komentar