CITA CITA JADI PILOT, BELAJARNYA KOK 'PITHENCANTROPUS ERECTUS'

Adakah juara dunia dalam dua bidang sekaligus? Tiba tiba ada atlet yang juara renang sekaligus juara tinju dunia. Yah, kabar itu jarang ada. Bahkan hampir mustahil. Mengapa? Karena World Class hanya diraih oleh mereka yang fokus dalam hidup. Entah itu dalam dunia olahraga, kerja, terlebih lagi dalam pendidikan dan mengakhiri jomblo. Eh, keceplosan.

Lalu bagaimana pendidikan kita hari ini?
Sekolah kita hanya berorientasi pada 'tahu apa' bukan 'bisa apa'. 'Tahu apa' itu dipaksakan melalui mapel bejibun. Pernah dengar kalau KTSP itu kurikulum njlimet se planet bumi? Ditiap sekolah, mata pelajarannya (mapel) rata-rata 14-17 mapel. Bisa pecah kepala berbie. Padahal, untuk negara-negara yang sudah maju pendidikannya, mapelnya paling banter 5-7 saja.
Belum lagi pelajaranya sebatas kognitif minded. Kalau naik tangga taksonomi bloom, Cuma sampai lantai dua, yang isinya kemampuan mengetahui dan memahami. Titik. Kapan bisa prakteknya bu guru?
Hasil dari kurikulum 'tahu apa' itu bisa dilihat hari ini. Siswa yang keringat darah belajar selumut 12 tahun, bisa apa? Ambil contoh bahasa inggris, pelajaran yang dimamah anak dari SD sampai SMA, apa coba hasilnya? Bisa ngomong inggris? Boro-boro mau cuap cuap english, gurunya saja jarang bisa speaking. Mengapa? Karena belajar bahasa inggris sebatas teks book. Ngerjain task-task buku english. Menjawab UN. Coba tanya, apa hubungannya ngerjain LKS itu dengan kompetensi masa depan? 12 tahun jenk... belajarnya. Kalau masa itu digunakan jual kacang dengan untung 50 ribu per hari, 3 tahun uda bisa naik haji kale. 12 tahun mah, sudah komplit umbro plus jalan-jalan ke singapore, kuwait, malaysia, bangkok, raja ampat, wakatobi atau ngeborong bulu mata syahrini. Hellooowww...ngapain aja lo di sekolah!
Hitung-hitungan diatas, bukan untuk memaksa anak anda berjualan kacang, tapi memaksimalkan waktu belajar yang berkualitas. Berkualitas yah, bukan kuantitas.
Belajar itu sederhana kata imam Ali. Rumusnya cuma 3 kok. Mulailah dari sesuatu yang terPENTING, kemudian yang PENTING, lalu terakhir yang PENTING lagi. Waktu kita cukup sedikit untuk menguasai seluruh ilmu.
Makna 'penting' ini, pada tiap manusia berbeda-beda. 'Penting' untuk anak yang passionnya jadi pilot adalah fisika dan geografi. Tak perlu cekcoki dengan sejarah mpu gandring dan batok kepala pithencantropus erectus. Buang buang waktu saja. Lebih baik waktu yang terbuang itu, dilejitkan di pare, misalnya. Kursus bahasa internasional. Atau menghafal Qur'an, biar modal masuk surga. Sekarang kan sudha ada kursus menghafal alquran dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Nda nyampe 12 tahun...jenk.
Lah bagaimana kalau kurikulum sekolah itu sudah ditetapkan pemerintah,diikat undang- undang, disuapi guru dan dipaksakan oleh orang tua.
Home schooling aja. Gitu aja kok repot...!
05.16 PM FREE WRITING


Share:

0 komentar