Mau dididik kemana anak ini ?
Husain, Abi & Alva |
Dengan iming-iming
dua ribu rupiah, SH (43 tahun) berhasil mencabuli anak berusia sepuluh tahun di kali
desa lampanairi kecamatan batauga, Buton Selatan. Demikian berita yang
diwartakan sebuah Koran local di kampung saya (baca : baubau)
Berita diatas
bukanlah kabar pertama untuk kasus pelecehan anak. Masih segar dipikiran saya, perbuatan
tidak senonoh yang dilakukan oleh lima anak SD di sekolahnya. Juga berita
aborsi dan foto ciuman yang terjadi di salah satu SMA tervaforit di kota
baubau. Tak ketinggalan kasus pencabulan anak di tomia, kasus ‘bawa lari’ yang
dilakukan anak ingusan serta serangan LGBT.
Wah, saya geger mengingat
rentetan berita itu. Di rumah, saya punya anak kecil yang masih lugu. Mau dididik
kemana anak ini? Sekolah hari ini hanya konsen dengan nilai rapor. Belum ada kurikulum
yang membahas pentingnya sex education. Sekolah lebih bergairah membahas batok
kepala pithencantropus erectus ketimbang menggembleng tindak tanduk anak
didiknya.
Maaf yah nak, kamu
tidak boleh dibesarkan di sekolah yang bermodel seperti itu. Rumah ini akan
menjadi sekolahmu. Dan kami orang tua, akan menjadi kepala sekolah sekaligus
guru utamamu. Belajarlah dari ujaran dan akhlak kami. Jika kami salah tegurlah
dengan baik. Jika kami benar, bersyukurlah kepadaNya. Karena kebenaran itu adalah
titipan dari Dia yang Maha mengetahui.
15.33-15.43,
12 Maret 2016
Free
Writing 5
By
SUHARDIYANTO