Te quiero mucho




Waktu menunjukan pukul 01.29 tengah malam. Kok ilham belum juga datang? Tidak seperti biasanya dia datang terlambat hari ini. Mungkinkah rintik hujan menahan langkahnya. Atau jalan becek yang tak ada ojek.

Ilham seperti jelangkung. Datang tak di undang, pulang nagih uang transpor. Bagi yang dilahap asmara, ilham hadir bak warga Jakarta ; membludak. Tapi begitu dicari, ilham lenyap entah kemana. 

Tolong datang donk, walau 10 menit saja. Free writing ini tak akan selesai tanpa kehadiranmu. Apakah engkau tega melihatku guling-guling di kesunyian malam. 

“Nggooook”,Sayup-sayup terdengar dengkuran halus. Suara itu hadir dari balik tembok.

Tunggu, suara ini tidak asing. Bukankah suara ini yang selalu menemani saya setiap hari. Nadanya memang fals, namun merdu ketika menyapa sayang.  Temponya juga semrawut tapi indah ketika berbisik di pelaminan. Saya kepincut suara ini sejak lama. Sejak ranum bibirnya mengucap  kata “te quiero mucho”

01.29, 16 Maret 2016
Free Writing 9

By SUHARDIYANTO