Mengintip bocah berbaju loreng
Husain di Taman Baca Yingkita |
Sebagai orang tuanya, saya selalu bahagia
melihat rutinitas Husain yang satu ini. Kami memang telah menceraikan TV dari
rumah. Selain siarannya yang sebagian besar tidak mendidik. Saya lebih senang
mengajak Husain hidup didunia nyata. Terpanggang matahari pagi. Terguyur hujan.
Bermain becek bersama teman seletingnya. Atau mengunjungi sahabat kami ; buku.
Taman baca yingkita menjadi tempat favorit
husain. Ditempat itu ada-ada saja yang dilakukannnya. Menatap gambar fauna,
merengek minta dibacakan cerita atau dia sendiri yang mendongeng tentang gambar
yang dilihatnya.
Ada kegembiraan tersendiri melihat Husain
tumbuh bersama buku. Setidaknya mengobati hati saya yang sedih melihat minat
baca dikampung tercinta. Taman baca ini sudah lama berdiri, namun pembacanya raib,
hilang ditelan waktu.
Benar nak, harus kita akui bahwa kegemaran
membaca membawa kita ke ruang-ruang sepi, dingin dan sendiri. Tapi jangan takut.
Jangan pernah berhenti. Yakinlah, membaca laksana menyalakan lentera di sudut tergelap
jiwa. Melalui buku, engkau akan bercengkrama dengan manusia-manusia besar yang
pernah dilahirkan dunia.
16.12-16.22, 11 Maret 2016
Free
Writing 4
By
SUHARDIYANTO