Ingin hidup bahagia?, Tulislah tentang cinta.




Hari ini usia saya menginjak seperempat abad plus tiga tahun. Sudah lama juga saya hidup dunia. Apa yang sudah saya berikan untuk sesama? Itu pertanyaan besar hari ini.

Bagi saya hidup adalah jejak pengabdian. Menjejak karena dunia bukan tujuan. Mengabdi karena begitulah konsekuensi cinta. 

Menulispun seperti itu. “Semua penulis akan mati, hanya karyanyalah yang abadi. Maka tulislah sesuatu membahagiakanmu di akhirat nanti” begitu kata Imam Ali. Olehnya, pena ini akan terus menjejak sebagai modal di akhirat kelak. Saya juga memilih tema cinta dalam tulisan. Setidaknya itu adalah bagian dari terapi jiwa. Juga cara saya dalam memahami dan memaknai hidup. Jika ingin hidup bahagia, tulislah tentang cinta.

Akh sudahlah, hidup, cinta, dan mati tak perlu uraian panjang. Biarlah cinta menuntun hati ke jalan yang lebih natural. Seperti pelukan Husain dan Umminya di pagi ini. Lebih nikmat di dekap badan yang belum mandi. Meski untuk itu, saya harus membayar satu donat dan empat roti goreng. 

10.06, 19 Maret 2016
Free Writing 12

By SUHARDIYANTO