GEMPA DAN JAMUAN SULTAN AYDRUS KAIMUDDIN


"Grrruuuuukkkk" suara kaca bergetar disertai lantai yang mulai bergoyang. Dua kali suara itu bergemuruh merobek sunyi. "Gempaaaaa!" teriak ummi. Saya langsung bangun dan memeluk Husain. Dalam hitungan detik, kami bertiga pontang panting bergegas meninggalkan rumah.

Malam ini pulau Buton diguncang gempa. Dari info teman di facebook,gempa yang berkekuatan 5 sch, berpusat di halmahera barat provinsi Maluku Utara. Jauh juga yah. Goncangannyapun begitu terasa. Apa yang sedang terjadi pada tanah kita hari ini?
Saya susah melanjutkan tidur. Pikiran terus bergelayut menyusuri musibah yang mendadak terjadi. Apakah ini teguran untuk manusia? Dosa besar apa yang dilakukan manusia hingga alam mulai murka? Saya tak mungkin bertanya pada rumput yang bergoyang.
Gempa malam ini menyiratkan satu pelajaran penting. Betapa dekat radius manusia dengan dekapan maut. Bisa saja hari ini kita lena terlelap, esoknya sudah bangun di serambi neraka. Alhamdulillah yah, kalau di taman syurga.
Lalu, apa bekal kita hari ini?
Saya jadi teringat ceramah ustadz di peringatan 1 Muharram tempo hari. Kata beliau, suami itu tanggung jawabnya ribet. Jika suami masuk syurga dan istri masuk neraka, bisa saja sang suami tertarik oleh bininya ke neraka. Namun, jika suami masuk neraka dan istri masuk syurga. Ritual tarik menarik itu tak berlaku. Kasihan deh suami.
Ini soal tanggung jawab mas bro. Sungguh, peran suami sebagai imam dalam keluarga bukan perkara main-main. Tanggung jawabnya tidak hanya pemenuhan kebutuhan perut tapi juga keselamatan seluruh anggota keluarga dari gempa hingga api neraka. Merinding kan para jomblo lelaki. So, janganlah menikah, jikalau pernikahan itu sebatas pemenuhan hasrat biologis.
Pagi ini saya bangun dengan kegalauan tingkat tinggi. Bukan hanya karena gempa tapi juga isyarat dibalik musibah. Untungnya pagi ini saya dijamu oleh Sultan Buton ke-29 : Muhammad Aydrus Kaimuddin. Dalam bukunya Bula Malino Kapekarunana Yinca (Purnama Jernih Pelembut Perangai) hati saya dibilas dengan kata-kata hikmah :
E, karoku bega-bega umalango
Inda ufikiri kampodona umurumu
Mate moitu taomo papogaako
Te'malingu sabara mangaanamu
E, Waopu dawuaka iimani
Wakutuuna kuboli badaku siy
Tesahada iqraru momatangka
Tetasidiqi iimani mototapu
Wahai diriku, jangan kau mabuk kepayang
Tidakkah kau pikirkan pendeknya umurmu
Kematianlah yang akan memisahkan kamu dengan semua anak cucumu
Wahai Tuhanku, anugerahi aku iman
Bila saatnya aku berpisah dari jasad ini
Temani bersamaku syahadat ikrar nan teguh
Disertai kebenaran iman yang tak goyah
10.18 AM 9 OCTOBER 2016


Share:

0 komentar