CINTA, KAPAN AKU TERBEBAS DARIMU


Cinta adalah penjara yang ngangenin. Yang membuat penghuninya bahagia dijeruji. Seperti yusuf yang memilih bui tinimbang berkasih dengan zulaikha, cinta membuat kita kangen dibelenggu. Tersipu genit dirantai rindu.

Mungkinkah cinta memupus kebebasan? Bagi saya, tidak. Justru dalam penjara cinta, kebebasan mengada. Adakah jeruji yang lebih kelam dari kehilangan belahan jiwa? Tunjukan padaku, tanah mana yang menjanji kebebasan selain dekapan sang kekasih. Mari rantai aku sayang, hatimu adalah kemerdekaanku.
Akh, cinta. Sejak dulu, engkau penjajah yang kutunggu-tunggu. Yang kurapalkan disetiap doa dan sujudku. Bergegaslah, rampok aku. Ini hatiku yang tak sabar dilucuti olehmu. Mari masuk, jangan malu malu.
"Abi...kenapa beli garam kasar. Ummi pesan tadi garam halus. Cepat ganti! Abi pikir apakah sampai pelupa begini"
"Pikir ummi"
"..."
Wajah masam tersipu-sipu malu. Akh cinta, selalu begitu. Kapan aku terbebas darimu?
09.13 PM. 14 AUGUST 2016


Share:

0 komentar