INGAT, NAK! DUDUKLAH BERSAMA ORANG BIJAK. BAIK MEREKA ITU MUSUH ATAU KAWAN.


Alkisah, hiduplah seorang pemburu kesepian yang berkawan dengan beruang yang juga kesepian. Sebagaimana hukum dari persahabatan ( jiwa hanya bersua dengan yang identik) kedua mahluk ini berjodoh dalam sepi. Dimana ada beruang disitu ada pemburu yang menemani. Pun sebaliknya, disaat si pemburu galau, sang beruang jua penerbit riang.

Hingga satu waktu, ketika pemburu lagi asik tidur di bawah pohon. Seekor lalat tiba-tiba hinggap di hidungnya.
"Dasar lalat tak tahu diri. Tahukah apa yang kau lakukan pada sahabatku! Berani betul engkau mengganggu tidurnya. Nih, rasakan dahsyatnya cakar dan taringku"
Dengan semangat menggelegar, beruang menghujam lalat tepat di wajah malang sang pemburu. Tak sampai semenit, tubuh kecil lalat rubuh bersama potongan tubuh pemburu.
Hati hati berteman dengan orang jahil, nak. Terkadang, dia mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang erat di pelukmu.
Hanya orang jahil yang bisa membunuh dengan dalih kasih sayang. Pun membawa ayat-ayat suci agama. Bahkan, nekad menyayangi dan mengelus-ngelus sambil menuntunmu ke bibir-bibir maut.
Dia tertawa denganmu, menghiburmu, selalu menjaga dan mungkin jua menyayangimu segenap hati. Namun ingatlah, cinta dalam kebodohan adalah kezaliman pada diri. Rapuh, dan menjauhkanmu dari cahaya kebajikan.
Sebagai penuntun, kutitipkan satu nasehat indah dari Imam ali, ikhwal sahabat, musuh dan kejahilan ; Duduklah bersama orang yang bijak. Baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab akal ketemu akal.
FREE WRITING, 21.14 PM. 12 AUGUST 2016


Share:

0 komentar