HUDAIBIYAH DAN PERJANJIAN TARO SNACK


Jika perjanjian hudaibiyah berhasil mendamaikan kaum muslimin dan suku quraish. Maka perjanjian taro snack pagi ini berhasil mendamai perseteruan uut dan husain.
Sejak kemarin mereka terlibat perang urat saraf. Uut sering datang pamer uang dan mainan barunya. Sementara husain tersiksa dengan kepo yang tak berbalas. Jadilah dua bocah ini rawan konflik. Propaganda sedikit, dibalas dengan tingkah anarkis.

Uut memang lebih tua setahun dari husain. Tapi postur tubuh mereka hampir sama. Jadilah mereka teman bermain sepantar sekaligus musuh bebuyutan.
Namun pagi ini berbeda, berbekal taro snack seharga seribu rupiah, husain berinisiatif melakukan diplomasi.
Bocah kecil itu memberanikan diri mengetuk pintu rumah uut. Di dalam rumah, uut yang tunggang langgang mendengar suara musuhnya, bersembunyi di dalam kamar.
"Uut kita main-main" husain nyelonong masuk.
"Tidak ada uut" terdengar suara dari dalam kamar
"Ada kueku uut, kita makan sama-sama,mari"
"Kue?"
Bingo, diplomasi berhasil. Uut yang telah mendengar kata 'kue' memilih keluar dari tempat persembunyian
Kedua bocah itu akhirnya duduk damai sambil memamah taro snack.
Saya tersenyum melihat tingkah mereka. Anak-anak memang gampang bertengkar namun cepat juga berdamai. Hati mereka masih terlalu suci untuk menyimpan dendam.
Tetap seperti itu nak. Pilihlah berdamai meski engkau punya kemampuan besar untuk melawan.
Seperti junjungan kita Rasulullah SAW. Walau telah memiliki bala tentara kuat yang mampu melumat kaum kafir quraish. Beliau memilih damai dalam cinta.
Hudaibiyah dan perjanjian taro snack hari ini, menguntai mutiara hikmah.

FREE WRITING
08.45 AM, 3 August 2016


Share:

0 komentar