GURU MUDA, CARA SAYA MENIKMATI HIDUP
Malam
ini saya bertemu lagi dengan anak anak cerdas di elfarooq writing class. Kelas
ini berisi 9 anak yang memiliki kelebihan masing masing : Ada atin yang bijak
dan pengen jadi guru agama ; Ada si cantik imel yang bercita cita jadi
pramugari ; Ada si lembut feti yang rindu jadi guru; Ada desra yang penuh kasih
sayang; Ada putri yang malu malu namun selalu membantu teman; Wanda yang riang
dan selalu tersenyum; Nanda yang super duper kreatif;
Elsa yang begitu ramah; Jua sofia yang riang dan piawai merangkai kata kata.
Tak ketinggalan saya, guru muda lulusan sarjana industri. Hehehe... jurusan
saya memang tidak nyambung.
Menjadi
guru adalah pilihan sadar. Meski salah jurusan, saya tak peduli. "Mengajar
adalah tugas kaum terdidik" begitu kata anies baswedan. Kalimat bertuah
itulah yang melecut semangat saya untuk berbagi.
Mengapa
memilih guru?
Inilah
pertanyaan yang sering saya dapatkan. Agak kesal juga sih jika ada yang kerap
bertanya sinis. Apalagi jika merendahkan posisi guru. Seakan-akan guru bukan
profesi yang 'wah' dan cetar membahana.
Akh,
burung berkicau, matahari ilmu tetap bersinar. Tak usah peduli dengan apa kata
orang. Jika niat kita tulus untuk berbagi pada sesama, dan untuk kebaikan, do
it!
Sudah
saatnya kita menggeser orientasi hidup, dari berpikir sukses menuju ghirah
untuk mengabdi. Hidup terlalu singkat dan sia-sia jika hanya mengejar harta ;
berkubang ego diri.
Sesekali,
mari cecap nikmat berbagi. Mari temukan bahagia, di dada-dada mereka yang kau
hujani dengan cinta.
FREE
writing
9
SEPTEMBER 2016
Tags:
GURU MUDA
0 komentar