MASALAH SEBAGAI MUSIBAH ATAU UJIAN?



Semua manusia sama, tak ada yang luput dari masalah. Yang beda, bagaimana menyikapinya. Ada yang suka menghadapi masalah dengan sharing bersama teman ; ada yang mencoba menghilangkan masalah dengan curhat ; ada yang melampiaskan pada hal-hal negatif--narkoba atau meneguk minuman keras ; ada juga yang alay menumpahkan masalah dengan mengeluh via medsos. Dua hal yang saya sebut terakhir, sebaiknya dihindari.

Masalah memang bunga-bunga kehidupan. Selalu ada, menghias taman dunia. Meski ada juga sih yang menganggapnya bak tumor ganas yang menggerogoti hati. Yang pasti, cara kita melihat masalah, sangat berpengaruh dalam mencecap kebahagian.
Dari status teman facebook, saya mendapat kupasan lezat perihal masalah : apa perbedaan antara masalah sebagai musibah dan masalah sebagai ujian hidup?
Ternyata, banyak manusia malas yang keliru menganggap masalah sebagai ujian. Padahal masalah atau derita yang menimpanya adalah musibah. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi dari keengganan diri dalam berikhtiar.
Lalu bagaimana 'masalah sebagai ujian'?
Saya menemukan paparan menarik dari kazuo murakami dalam bukunya secret of dna. Mungkin ini bisa menjadi pengantar untuk menguak tabir dibalik 'masalah sebagai ujian'.
Menurut murakami, ada 3 hal yang mesti dilewati manusia guna mendapat petunjuk Tuhan : Pertama, niat yang kuat. Kedua, ikhtiar yang tak kenal menyerah. Ketiga, sandungan masalah.
Kok, sandungan masalah? Yah, sandungan masalah membuat manusia berpikir kreatif. Menghayal atau menghubungkan sesuatu--masalah--dengan hal-hal baru, meski terkadang diluar nalar. Biasanya, pada moment ini, manusia mendapat petunjuk diluar kuasanya. Seperti newton yang menemukan gravitasi setelah kejatuhan buah apel.
Poin ketiga inilah yang saya sebut 'masalah sebagai ujian'. Masalah ini terjadi setelah manusia melewati point pertama dan kedua. Disitulah letak benang merahnya.
Simpulannya, 'masalah sebagai musibah' terjadi pada mereka yang hanya ongkang-ongkang kaki, malas dan tak mau berusaha. Sedangkan 'masalah sebagai ujian' dianugerahkan pada mereka yang memiliki niat yang kuat untuk maju dan berusaha keras di jalan itu.
Sudahkah kita menilik masalah kita hari ini? Semoga masalah itu hadir jua melarung dalam ikhtiar.
Seperti hati papa muda sore ini : tercebur dalam riak ombak kotamara. Tuh kan, ada bisikan rindu dibalik bising hempasannya.
FREE WRITING
18.59, 7 SEPTEMBER 2016




Share:

0 komentar