MEMBACA ; MEMBURU MANUSIA BARU


Melarung dalam makna sebuah tulisan punya kenikmatan tersendiri. Mencoba bercengkrama dengan hati penulis yang sejati. Terkadang saya tersenyum, pilu, marah bahkan sedih sendiri. Pun meneteskan air mata suci lelaki.


Apalagi jika penulisnya saya kenal. Hati dan gaya berpikirnya. Bisa jadi saya heboh sendiri. Meski yang ditulis hanya kalimat sederhana atau mungkin satu kata saja. Sejatinya hati saya telah tertawan dalam dunianya.

Tulisan kadang menampilkan jiwa manusia yang terpendam. Membisik rahasia hati yang tersimpan di palung sukma. Inilah barangkali yang menjadi ke asikan membaca. Menelaah ruang ruang sepi yang sengaja di buka oleh penulis.

Saya teringat petuah dari seorang filsuf perancis bernama jacques derrida, "Sebagai teks, karya sastra hanyalah jejak. Bekas telapak kaki. Didalamnya, pembaca harus menemukan manusianya"

Menemukan manusia? Yah, menemukan jiwa manusia di negeri antah berantah. Seperti menemukan pikachu di games pokemon go. Bedanya, jika di games kita memakai gps. Di negeri itu, kita meluruhkan akal dan hati untuk menganggit isyarat makna.

Satu lagi yang menjadi keajaiban dari negeri antah berantah itu. Terkadang, manusia yang kita cari adalah diri kita sendiri.

FREE WRITING

08.44 PM, 2 August 2016

Share:

0 komentar