TULANG RUSUK DIA YANG ‘KEBESARAN’ ATAU HATI KITA YANG ‘KEKECILAN’
Apa jadinya jika tulang rusukmu 'kebesaran',kurang pas, hingga
menyesakan dada? Pun bagaimana kisahnya kalau tulang itu 'kekecilan', sampai
membuatmu susah bernapas?
Istripun seperti itu. Jangan kira setelah ijab qabul langsung
plong bernapas. "Inilah tulang rusukku yang hilang" Sabar bro,
operasi 'sambung tulang' baru saja dimulai.
Biasanya, setelah lima tahun pasca nikah, kita baru nyadar kalau
rusuk kita sama atau berbeda. Yang sama, alhamdulillah. Yang beda, mau gimana?
Rusuk yang dulu dipuja puja ternyata meninggalkan luka. Tak
seperti yang diharapkan. Alih alih menenangkan, kehadirannya justru mengundang
petaka.
"Yah Robb ujian apa lagi yang kau datangkan padaku?
Benarkah lelaki yang baik baik hanya untuk wanita yang baik baik? Lha kenapa
rusuk ini tak nyambung nyambung? Bicara,tak nyambung. Masak, tak enak. Sakit
kepala,ngurutnya dengkul. Uang beras dipake shopping. Pokoknya banyak tak
nyambungnya"
"Sadar diri mas bro, memangnya lelaki baik baik dan
perempuan baik baik nampak di pelaminan? Lihatlah, banyak yang baik, justru
buruk setelah nikah. Pun tak sedikit yang buruk, jadi baik setelah nikah.
Prosesi nikah bukanlah garis finish penentu baik dimata Tuhan.
Tapi awal dari penyempurna cinta. Lalu, apakah kita sudah sempurna? Hingga
berani mencela yang tidak cocok dengan kita. Tulang rusuk dia yang kebesaran
atau hati kita yang kekecilan?
Ketimbang menuntut cela pasangan, lebih bijak 'membaikan' diri.
Karena dalam kebaikan diri ada kebesaran hati : Yang mampu mendekap sepercik
air mata menjadi mutiara cinta yang berkilauan. Yang mampu merekatkan belahan
jiwa, sepelik apapun kepingannya"
FREE WRITING
06.43 PM 3 august 2016
Tags:
CANDU CINTA
0 komentar