Cemburu wanita adalah petaka
Cemburu
bagi lelaki adalah kewajiban, namun untuk wanita adalah petaka. Kok bisa? Yang
wanita jangan ngamuk dulu yah. Saya punya beberapa alasan. Pokoknya duduk manis
dan jauhkan benda tajam, tali jemuran atau
kopi sianida dari dekat anda.
Alasan
pertama, Cemburunya lelaki adalah untuk menjaga kesucian wanita. Seorang lelaki
yang tak cemburu jika saudara muslimahnya disakiti atau dilecehkan, maka imannya
perlu dipertanyakan. Mungkin lebih baik dibuang ke laut aja. Tak berguna.
Setuju?
Kalau
belum setuju, simak soal cerita berikut ini.
Bagaimana
menurut anda jika ada wanita yang dikasari di pinggir jalan, trus para
lelakinya malas tahu, pura-pura bloon atau berlalu begitu saja? Saya yakin
seluruh wanita sejagad raya mencak-mencak bersuara, “Itu bukan lelaki, banci,
atau pria jadi-jadian”
Nah,
cemburu pada titik ini adalah kewajiban. Cemburu memantik emosional dalam dada
lelaki guna menyelamatkan wanita dari marabahaya, noda dan dosa. Jadi bagi kaum
wanita, jika ada lelaki yang mencemburuimu, bersyukurlah. Karena itulah lelaki
sejati. Asek
Alasan
kedua, simak percakapan dibawah ini.
“Kenapa
kamu marah bebs” Tanya lelaki yang istrinya lagi cemburu
“Saya
lagi menjaga kesucianmu sayang, jangan sampai ada wanita lain yang merenggutnya”
Kira-kira,
apa tujuan dari wanita harus cemburu? Melindungi lelaki dari noda dan dosa?
Menjaga kesucian lelaki? Atau apa? Alasan utama wanita cemburu adalah
kepemilikan. Wanita ingin lelaki itu hanya miliknya seorang. Tak mau berbagi. Tak
mau dimadu. “Saya setuju kok dengan poligami, asal jangan suami saya”
Inilah
yang menjadi alasan mengapa cemburu bagi wanita adalah petaka. Memiliki itu
hanyalah kepunyaan Allah. Hak prerogative yang tak bisa dimiliki manusia. Jika
ada yang berani merebutnya, siap-siap saja akan kecewa.
Wanita
yang merasa memiliki dan meletakan seluruh harapan bahagianya pada lelaki, rentan merana. Akh masa? Karena lelaki yang
kita puja, yang kita awasi 24 jam, lambat laun akan kembali pada pemilik
sejatinya.
Cinta
model seperti ini juga dekat dengan derita. Mengapa? Karena bawaanya curiga
melulu. Dikit-dikit periksa HP, cek FB suami, atau suka suudzan kalau ada sms masuk dari wanita lain. As you know Lelaki sangat tidak suka kalau istrinya terlalu possessive.
Lalu
bagaimana solusinya?
Letakanlah
kebahagianmu hanya pada ridho Allah. Inilah jalan terbaik biar wanita tidak
dihantui perasaan kehilangan. Berikan service terbaik kepada suami lalu
pasrahkan seluruh kebahagiaanmu pada Allah semata.
Namun
ternyata, di era ganteng-ganteng serigala sekarang ini, banyak terjadi
penyalahgunaan sifat cemburu. Tidak sedikit laki-laki yang cemburunya mirip
perempuan ; ingin memiliki ─ Saya menyebut model ini dengan cemburu buta. Cirinya
mudah ditemukan. Biasanya, model seperti ini dilakukan saat pranikah alias
masih pacaran.
Lelaki
merasa wanita yang dipacari adalah hak milik. Tidak ada yang boleh menyentuh
pacarku selain aku sendiri. Ini pembodohan akut yang dilakukan atas nama cinta.
Edannya, banyak wanita yang mau saja dikibuli. Merasa bahwa cemburu buta lelaki
adalah hal lumrah dan bukti cinta.
Korban
dari cemburu buta ini sangat banyak. Masih ingatkan kasus mayang prasetyo? pria
transgender Indonesia yang dimutilasi dan dimasak oleh kekasihnya di Australia. Itulah contoh miris dari cemburu
buta lelaki. Pada kelas yang paling ringan, kita sering menyaksikannya di
sekitar kita. Begitu banyak wanita yang rela digampar, ditendang, dilecehkan,
dianiaya karena menyangka cemburu kekasihnya adalah cinta.
Cemburu
itu seperti pisau. Di satu sisi bisa menyelamatkan, disisi lain mampu membunuh.
Tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dimulai dari bagaimana memahami makna
cemburu.
Cemburu
menjadi kewajiban, jika dilakukan dengan niat tulus ingin menjaga kesucian. Dikobarkan
untuk meraih ridho Sang Pemilik Hati. Konsekuensinya, tindak tanduk cemburu diatur
dalam rambu syariat. Bukankah setiap lelaki wajib cemburu (menjaga) saudarinya
yang perempuan dari kehinaan?
Sebaliknya,
cemburu menjadi buta, jika cemburu itu berdiri di atas pilar nafsu. Ingin
memiliki. Merasa bahwa saudarinya adalah hak milik yang bisa diperintah,
disukai sekaligus bebas dizholimi.
Kesimpulan perihal cemburu ini dikembalikan pada diri kita masing-masing. Mau pilih mana,
cemburu yang mendatangkan cinta atau cemburu buta yang mengundang petaka?
Mengikat
Makna
11.06,
3 June 2016
0 komentar