Be Your Self
Jika
manusia bisa dilahirkan kembali, ingin jadi siapakah anda hari ini? Mau jadi
Bradpit? Nicholas Saputra? Aliando? Nikita Mirzani? Atau Oky Setiana Dewi? Jika
ingin melihat kemiripan anda dengan artis, facebook menyediakan fitur itu.
Yah,
fitur itu lagi heboooh sekarang. Fitur yang memuaskan narsisme. Dengan
memasukan foto, facebook akan menganalisis semirip apa wajah anda dengan artis
papan atas
Beragam
respon berseliweran. Ada yang kesemsem
karena wajahnya mirip aliando. Ada yang lansung menshare wajahnya bersanding dengan artis pujaan.
Saya
melihatnya sebagai penyakit. Mungkin kalau diberi nama, saya sebut krisis
identitas. Penyakit ini mewabah di kaula muda modern saat ini.
Apa
ciri-ciri penyakit itu?
Pertama,
manusia lebih bangga menjadi orang lain. Menjadi actor idola yang disenanginya.
Bukan hanya kemiripan wajah, tapi sikap dan tingkah lakunya juga diikuti. Jika
idolanya mancung, maka hidung yang mungil ditambal paksa dengan plastic. Jika
artisnya melambai, maka tangan yang tegap melempem lunglai kemayu.
Kedua,
Meletakan penilaian diri berdasarkan perkataan orang lain. cantik itu seperti yang
disajikan media. Maka berbondong-bondonglah perempuan Indonesia merubah
wujudnya menjadi artis Hollywood : memblondy
rambut, mencekingkan badan, menanggalkan sebagian bahkan seluruh pakaiannya
sambil bergaul liar dan bebas.
Lalu
bagaimana obat penangkalnya?
Simple
aja, Be Your self. Namun jangan salah
sangka yah, be your self itu bukan
menjadi pribadi yang mandeg─gitu-gitu aja sampai kiamat. Kalau Itu mah, be
a zombie.
Be your self dimulai dari tahu diri. Tahu dari mana kita berasal,
apa tugas kita hari ini, kemana tujuan akhir kita nanti. Jika ketiga pertanyaan
itu sudah terjawab, maka Actionnya dilakukan
dengan mengubah pribadi kita menjadi lebih baik dari hari ke hari. Bukankah
manusia pemenang adalah mereka yang lebih baik dari dirinya yang kemarin?
Jika
engkau mengenal diri, maka engkau akan mengenal Tuhanmu. Saya rasa inilah
refleksi kita hari ini. Tanpa mengenal diri, jiwa kita menjadi galau─bingung
mau jadi apa, mau kemana. Tanpa mengenal diri, kita mudah disesatkan jin dan
manusia. Tanpa mengenal diri, kita mau dibodohi Infotainment. Tanpa mengenal
diri, kita gampang dikibuli medsos. Tanpa mengenal diri, kita mudah dibodohi iklan 'kaya dalam sehari'. Tanpa
mengenal diri, telinga kita tuli mendengar rayuan agung. “Hai jiwa-jiwa yang
tenang, kembalilah kehadirat Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya”
FREE
WRITING
Tarafu,
BAUBAU, 10.07 PM : 6 June 2016
0 komentar