AKU, KAU, KITA DALAM REUNI CINTA


Benarkah kenangan indah akan lenyap tergerus waktu? Tentang aku, kau, kita dan seluruh kenangan terbrengsek yg pernah kita lalui dimasa putih abu-abu. Brengsek? Yah, kalian adalah kumpulan mahluk terbrengsek yang ngangenin. Yang bisa membuatku tertawa sambil menangis. Galau sambil guling-guling tak karuan. Juga mengenal aneka jenis cinta. Entah itu cinta ingusan, cinta sejati, cindolona tape, juga cinta abu-abu monyet.


Dimasa kita memang jarang yang punya hape. Sehingga, sedikit kenangan kita yang bisa terabadikan. Namun selalu saja ada hikmah dibalik musibah. Salah satunya adalah gambar kita begitu berharga. Tak mudah didapat hingga terkesan mahal. Eksklusif. Seperti artefak sejarah, kepingan kisah kita adalah mozaik indah nan mempesona. 

Dizaman kita juga belum familiar kamera 360 dan program photoshop. Membuat wajah kita begitu suci. Tak tercemar noda kepalsuan. Tak heran setiap moment yg diabadikan begitu jujur. Menggambarkan apa adanya. Mensketsa keindahan paripurna lengkap dengan segala kehancuranx. Hancur? Yah, hancur. Terkadang aku juga takut menerima masa lalu. Takut melihat rahangku yang dulu. Ngeri menatap jerawat yg unyu-unyu. Panik membayangkan rupa asliku dilacak oleh pujaan hati. Apa kata dunia nanti?

Tapi aku harus jujur. Harus tegar mengatakn pada dunia. Inilah aku. Aku adalah rangkain kenangan masa lalu, langkah hari ini dan mimpi dihari esok. 

Terkadang, menelusuri masa lalu menjadi bagian mensyukuri hari ini. Menganggit ibra, guna memperbaiki langkah. Tidak hanya langkah kaki tapi juga pijakan hati. Mungkin saja ada cinta yang belum tertuntaskan. Mungkin saja ada rindu yang malu terungkapkan. Mungkin saja ada galau yang masih menggelisahkan. Mungkin saja ada kamu, jawaban dari rapal doa di keheningan.

Mari datang, dan tuntaskan hari ini. Biarkan hati kita bercengkrama dalam rindu yang membuncah. Biarkan dada kita bergemuruh. Menumpah segala, kesal, galau, rindu, tangis, tawa atau sekedar menatap wajah yang hancur-hancurnya. Mungkin juga cinta yang menyala-nyala. Kalau bukan hari ini, kapan lagi. Kalau bukan reuni, apa lagi yang bisa membuatku lebih lama menatapmu.

Share:

0 komentar